Hidup adalah pilihan, tentukan pilihanmu, maka Allah menetapkannya.
Sejak pertama saya menjadi mentor agama di UNAND, dan tepat setiap saya membahas mengenai Ma'rifatullah, selalu saja ada yang berkomentar "Allah itu tidak adil ya da?", sehingga khusus mentoring beberapa waktu lalu, saya menjadikan ini bahasan khusus, dan saya yang harus memulai bertanya kepada adik-adik.
"Menurut adik-adik Allah itu adil g?"
"Adil da", semua kompak menjawab.
"Lalu bagaimana menurut adik-adik tentang Lauhul Mahfuz? Bukankah di kitab itu telah tertulis seluk beluk kehidupan kita? Mulai dimana kita lahir, siapa Ibu dan Ayah kita, jenis kelamin kita, kegiatan-kegiatan kita bahkan hal yang detail, kita mau makan, kita terjatuh, semut pun ditetapkan matinya terinjak oleh adik-adik atau karna.. kelaparan mungkin, hingga kapan kematian menjemput kita, dimana, jam berapa, dan apakah kita akan disiksa di alam barzakh, dan akhir pemberhentian kita, surga atau neraka. Semua sudah tertulis bahkan sebelum ruh kita diciptakan"
"Tu bantuak robot se awak da.."(Berarti kita seperti robot bang..) salah seorang memotong..
"Nah, lantas Allah adil? Buat apa kita beribadah kalau ternyata akhir kita sudah ditetapkan?"
Semuanya diam, saling menatap satu sama lain sambil senyum-senyum dan manggut-manggut.
"Uda setuju dengan ungkapan 'Hidup Adalah Pilihan', memang semua yang kita lakukan adalah pilihan kita, uda mengangkat pena ini adalah pilihan uda, uda mengangkat mushaf ini adalah pilihan uda, uda menahan nafas sekarang, ..... ...... adalah pilihan uda, uda manapuak kiki ko, pilihan uda, tapi semua tetap atas izin...?"
"Allah.." Semua kembali kompak.
"Bahkan surga dan neraka itu adalah pilihan uda, semua orang kalau ditanya pilih mana antara surga dan neraka, semua pasti jawab surga, tapi kelakuan sehari-hari, aktifitas sehari-hari dan akhlaqnya? Apakah mencerminkan calon penduduk surga? Tidak semua.. Mereka ingin masuk surga, tapi tetap melalaikan shalat dan maksiat-maksiat yang sudah dianggap lumrah"
"Kembali ke BAB adil atau tak adilnya Allah, semua aktifitas tadi adalah pilihan kita masing-masing, ingat dalam ma'rifatullah yang paling penting kita bold, italic dan underline adalah sifat Allah sebagai Ilah, Maha Teliti, Maha Mengetahui apa yang terjadi di masa lau dan apa yang terjadi di masa yang akan datang, Allah Maha Mengetahui apa yang akan uda lakukan, Allah tahu kalau uda akan berdiri sekarang, Allah tahu kalau mungkin uda akan tilawah setelah ini, atau mungkin uda akan bermaksiat setelah ini, semua tetap adalah pilihan uda, karena Allah mengetahui apa yang akan terjadi terhadap diri uda, dan Allah mengetahui apa saja pilihan-pilihan uda selanjutnya, lalu Allah menuliskan pilihan-pilihan itu di Lauhul Mahfuz, jadi masuk neraka atau surga itu adalah pilihan kita! Bukan ketidak adilan Tuhan"
Ya, hidup adalah pilihan, tentukan pilihanmu, pilihan penduduk surga, maka Allah menetapkannya..
Tulisan singkat, semoga bermanfaat.. :)
Allahu a'lam..
Comments
Post a Comment
Klik identitas Name/URL untuk comment, bila tdk ada akun google