Skip to main content

Proses Yang Romantis


sumber : Sulis Syakhsiyah Annisa

Cerita ini saya dapatkan dari seorang ummi yang dengan kesabaran tak lelah membagikan ilmunya kepada kami, semoga bermanfaat…

Namanya “Aini”. begitu ummi biasa memanggilnya. Salah satu “adik ” terbaik yang pernah ummi miliki, yang pernah ummi temui dan alhamdulillah Allah pertemukan ummi dengannya.
Seharusnya 28 Januari lalu genap ia menginjak usia 37 tahun. Beberapa tahun bersamanya , banyak contoh yang bisa ummi ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar biasa meretas jalan da’wah ini. Seorang muharrik da’wah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki khusnuzon yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah ummi terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.
Ketika beberapa akhwat lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang tersebut, maka ‘Aini Allah taqdirkan harus terus meretas keshabaran. Beberapa kali ummi berikhtiar membantunya menemukan ikhwan shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang ikhwan begitu ” lemahnya ” hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang ? Atau ketika masalah fisik, suku , serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang ikhwan mengundurkan diri , ‘Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes ” kenapa ikhwan sekarang seperti ini ?
Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka ataupun tutur katanya . Kepasrahan dan keyakinan terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam dirinya.
Hingga, akhirnya seorang ikhwan shalih yang dengan kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan singkat yang penuh makna ” Alhamdulillah. .jazakillah ummi sudah
membantu…mohon do’a agar diridhai Allah “
Alhamdulillah , Allah mudahkan proses ta’arauf serta khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Padahal ikhwan shalih yang Allah pilihkan tersebut berusia 10 tahun lebih muda dari usianya.
Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan selesainya adik sang ikhwan menyelesaikan studi di negeri Mesir.
Namun, Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan..
2 minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka pun datang. Usai ‘Aini mengisi sebuah ta’lim , motor yang dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak kontainer didepannya. ‘Aini shalihah pun harus meregang nyawa di ruang ICU. 2 hari setelah peristiwa itu, Rumah sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah. Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang begitu parah.
Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang berada disana. Semua keluarga ‘Aini juga sang ikhwan pun sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami hanya terus berdo’a agar Allah berikan yang terbaik dan terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan ‘Aini tersadar dan menggerakkan jemarinya. Rabb..sebait harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis seiring kondisinya yang semakin melemah. Hingga kemudian sang ikhwan pun mengajukan sebuah permintaan kepada keluarga ‘Aini.
” Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan setengah Dien ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya, maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah melaksanakan sunnah Rasulullah.. .”
Permintaan yang membuat kami semua tertegun. Yakinkah dia dengan keputusannya ?
Dalam kedaaan demikian , akhirnya 2 keluarga besar itupun sepakat
memenuhi permintaan sang ikhwan.
Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga ‘Aini. Dan baru kali itulah ummi melihat aliran airmata mengalir dari sepasang mata jernihnya.
Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu,orangtua dari 2 pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta perawat…pernikaha n yang penuh tangis duka itupun dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat, sepi namun penuh isakan tangis kesedihan.
Tepat setelah ijab kabul terucap…sang ikhwan pun mencium kening ‘Aini serta membacakan do’a diatas kain perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala A’ini. Lirih, kami pun masih mendengar ‘Aini berucap, ” Tolong Ikhlaskan saya…..”
Hanya 5 menit. Ya..hanya 5 menit setelah ijab kabul itu. Tangisanpun memecah ruangan yang tadinya
senyap menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah.
Dia telah menjemput seorang bidadari…
Sungguh indah karunia dan janji yang telah Allah berikan padanya…
Dia memang hanya pantas untuk para mujahidNya di Jannah al firdausi….
Dan sang ikhwan pun melepas dengan penuh sukacita dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa ditahannya.. .
” ..Saya telah menikahi seorang bidadari.. nikmat mana lagi yang saya dustakan…”
Begitulah sang ikhwan shalih mengutip ayat Ar RahmanNya…
Ya Rabb..Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan hambaMu..Maka jadikanlah kami senantiasa dapat memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang Engkau berikan…
Selamat jalan adikku sayang …engkau memang bidadari surga yang Allah tidak berkenan seorang ikhwan pun didunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali para ikhwan shalih yang berkhidmat di jalan
da’wah dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad dijalanNya dan kelak menutup mata sebagai seorang syuhada….”
Selamat jalan ‘Aini..semoga Allah memberimu tempat terindah di surgaNya….
(bait kenangan terakhir bersamamu; ummi tidak bisa menulis seindah tulisan2mu, tapi yakinlah ummi mengiringimu dengan indahnya do”a …semoga Allah kumpulkan kita kelak didalam surgaNya…amiin)
Oleh : Ummu Za
From My Friend…
____________ ________
Krisna Yudha
Nb: Beginilah proses kehidupan, hidup ini tidak sementara karena tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian dan setelah itu akan merasakan hidup yang kekal seperti yang telah dijanjikan dalam Qs.Ali-Imran: 185, 192,198,,,maka hidup kita saat ini menentukan kwalitas hidup kita dimasa yang akan datang…

Comments

  1. Assalamu'alaikum. Mad, abang pernah membaca kisah ini. Apakah ini benar ceritanya dari ummi ahmad?

    ReplyDelete
  2. wa'alaikumussalam.
    waduh.. bukan dari ummi ahmad bang.. nggk tau tuh dari ummi siapa.. :)
    sumbernya ada ahmad buat di paling atas..

    ReplyDelete
  3. Abang sangka ini kisah dari ummi ahmad. Abang pernah baca kisah ini di selebaran yang beredar di kampus. Sempat netes juga air mata dibuatnya. Mengharukan mad.

    ReplyDelete
  4. ya bang.. jadi ingin ketemu sama ikhwannya...
    penasaran sprti apa orangnya..
    juga jadi iri bisa mengkhitbah bidadari..

    ReplyDelete
  5. iya mad. emang bikin iri kisahnya.
    Btw, kapan jadwal tahsinnya lagi mad? udah lama gak dapat infonya..

    ReplyDelete
  6. ahmad juga lagi nunggu info dari ustnya bg.. mungkin memang sulit untuk menyesuaikan jadwal dengan pengasuhan PIAR..
    ntar amd tanya lagi insyaallah..
    smga smngat qt nggk turun krn lama nggk talaqqi lg.. amiin..

    ReplyDelete
  7. ya mad, kabari abang kalau jadwalnya udah fix.
    semoga ustadz bisa punya jadwal rutin dengan kita mad..

    ReplyDelete
  8. Assalamu'alaikum.
    Mohon maaf, dengan sangat bangga sebelumnya abang telah me-link blok ahmad di:

    http://widodosaputrajundullah.blogspot.com/

    Mohon izinnya, jika tidak izin segera konfirmasi ke alamat di atas. Syukron..
    (Jika tidak ada konfirmasi abang anggap setuju mad)

    ReplyDelete
  9. Mad, ada award nih untuk ahmad...

    http://afifahamatullah.wordpress.com/2011/02/14/award-for-you/

    ReplyDelete
  10. assalamu'alaikum...
    ini blognya ahmad, adeknya fifah ya...

    wah, notenya bgs...
    speechless bacanya...
    keep hamasah...!!!

    ReplyDelete
  11. wa'alaikumsalam..
    alhamdulillah, semoga bnyk manfaat.

    ReplyDelete

Post a Comment

Klik identitas Name/URL untuk comment, bila tdk ada akun google

Popular posts from this blog

Cerdas di Atas Kertas, Orientasi Pendidikan Islam di Era 4.0

           Era disrupsi selalu mengagetkan kita dengan realitas-realitas tak terduga yang terus bermunculan di tiap sektor kehidupan, siapa "kita" yang terkaget-kaget itu? Yang kaget dengan hal-hal baru pada zaman ini hanyalah kelompok generasi Y (milenial) ke atas, generasi Z tidak akan begitu kaget sebab mereka turut berkontribusi atas perubahan zaman, bahkan merekalah yang saat ini sedang membanjiri pasar industri. Terlebih gen alpha yang lahir dari rahim generasi milenial, mereka adalah penduduk digital yang asli di Bumi ini. Usia mereka 13 tahun kebawah dan merupakan generasi yang paling akrab dengan perkembangan teknologi, mungkin mereka tidak merasakan adanya hal yang baru.          Apa hal dan realitas baru yang dimaksud? Mulai dari sektor industri yang dijadikan istilah dalam perubahan tatanan kehidupan kita, yaitu revolusi industri 4.0 yang sudah dimulai sejak abad 20. Makin kesini makin kesana, kita ambil contoh sektor transportasi yang dirasakan mayoritas pendudu

“Ahmad nggak akan bisa bahasa inggris ummi”

Bismillah, mumpung banyak duduk-duduk di tempat KP, apalagi bisa online buka laptop yang biasanya Cuma dengan handphone, lebih baik menulis. Karna saya lebih suka menulis pengalaman pribadi, sebab yang tahu betul tentang kejadian, perkara dan pengalaman yang dialami seseorang tentu pelakunya, soal hikmah semua bisa memetik. Insyaallah bertekad membuat minimal tiga tulisan dalam waktu dekat, pengalaman belajar bahasa inggris, bahasa arab yang tidak begitu panjang dan pengalaman menghafal Quran yang sebenarnya juga hutang pribadi. Berikut tentang Aku dan Bahasa Inggris J  _________________________________________________________________________________  “Ahmad nggak akan bisa bahasa inggris ummi..”                               Setelah pindah dari Padang ke Jambi, aku memulai pendidikan jenjang TK dan sekolah dasar di Jambi. Ini adalah cerita singkat tentang hubunganku dengan bahasa inggris. Jujur, Ummi dan Abi ku bukan orang yang sering berinteraksi dengan bahasa ingg

Kejauhan itu Membuat Hati Semakin Rindu – Tarbiyah dari Allah

Tanpa kita sadari, setiap perjalanan hidup manusia beserta sejarahnya adalah tarbiyah dari Allah SWT, tergantung diri kita, apakah mampu mengambil pelajaran serta hikmahnya. Sedikit dari manusia yang bisa mengambilnya, Allahummaj ‘alnaa minal qoliil.. Lebih dari 1 abad yang lalu, imam syahid Hasan al Banna dalam usia 22 tahun mampu mendirikan organisasi yang ditakuti dunia, negara-negara besar mempertimbangkan kehadiran organisasi ini, musuh-musuh dakwah terlalu lamban dalam menghancurkan organisasi ini dengan menculik dan membunuh para pimpinannya, ketakutan mereka membutakan makar yang mereka susun sendiri, sebab organisasi ini sudah terlanjur memiliki anggota yang ikhlas dan rela mengorbankan harta serta jiwanya, sehingga ideologinya sudah sangat dalam menghujam tanah, nilai-nilai islam dan jiwa da’i dalam menyebarkannya sudah menjadi darah daging yang menyatu dengan jasad mereka., ia memiliki pondasi yang sangat kuat, ketika ia dibabat habis, tumbuhlah kembali manusia-manus