Sepotong kisah seorang sahabat, seorang penenun kain, ia biasa menenun kain-lain yang berkualitas. Suatu hari ia menenun selembar kain, ia melakukannya dengan penuh perhatian, dalam waktu yang sangat lama, dengan bahan terbaik, dengan kehati-hatian yang tinggi. Hingga berbulan lamanya, akhirnya kain itu selesai, dengan gembira dan keyakinan yang tinggi ia membawa kainnya tersebut kepada sahabatnya yang biasa menjualkan kain tenun, yang sekaligus ahli dalam menilai harganya.
Setibanya di pasar, kain tenun tersebut ia serahkan kepada sahabatnya, dengan sangat menyesal sahabatnya berkata, "Maaf, saya tidak bisa mengambil kain ini", dalam artian bahwa menurutnya kain tenun itu tidak layak dijual, tidak akan laku, tidak bagus dan tidak berkualitas. Diluar dugaannya, jawaban yang membuatnya kaget, padahal ia membuatnya dengan penuh kesungguhan, ternyata kainnya itu tidak bernilai dalam pandangan ahlinya. Lalu ia menangis, berurai air matanya.
Sahabatnya kembali berkata "Mengapa engkau menangis? Baiklah, karna engkau sahabatku tetap akan aku beli kain mu ini, berapa engkau menjualnya?". Lalu ia membalas lagi,
"Tidak sahabatku, bukan kain ini yang aku tangisi. Tapi aku takut perihal ibadahku, seandainya semasa hidup aku merasa ibadahku sudah begitu sempurna, sedangkan saat aku menghadapNya, ternyata ibadahku tidak ada apa-apanya, tidak bernilai dihadapanNya".
Allahu Akbar, seperti itu kekhawatiran seorang sahabat terhadap dirinya. "'Aamilatun naashibah", bekerja keras berpayah-payah ternyata akhirnya neraka, bagaimana dengan kita? Seorang aktivis dakwah tidak tertutup kemungkinan jatuh pada golongan ini, apa orientasi kita dalam berdakwah? Untuk berbangga-bangga? Untuk tampil sebanyak-banyaknya? Agar dikatakan shaleh? Agar dipandang oleh banyak orang? Atau dakwah, amal-amal dan kerja-kerja yang telah dilakukan dirasa sudah sangat banyak dan sempurna, padahal nilainya masih sangat kecil di hadapan Allah. Betulah orientasi akhirat akan lebih menjamin dan bisa menjaga keikhlasan kita.
Semangat!!
Comments
Post a Comment
Klik identitas Name/URL untuk comment, bila tdk ada akun google